1.Honda karisma tembus 8,4 detik.
Boleh
percaya boleh enggak! Honda Karisma milik Jhony yang sekarang tambah
berkarisma ini, jajal tarung di event resmi drag 201 meter kelas FFA s/d
250 cc. Mahal, eh, malah katanya juga sempat mencatat best time!
“Ya,
catatan waktunya tembus 8,4 detik. Padahal, lawannya motor sport
seperti Honda Tiger atau lainnya,” bilang Jhony yang mau dipanggil Jhony
doang ini. Begitunya, para lawan pun sempat ragu kalau tunggangannya
kalah sama bebek lambang sayap mengepak itu.
Catatan waktu
terbaik itu, tembus di heat pertama. Dan menempatkannya di posisi satu.
Sayangnya, di heat kedua! Best time melorot jadi 8,6 detik dan posisi
pun turun jadi ke-4. “Itu karena motor melintir saat start,” kata Jhony.
Ya,
enggak apa deh! Tapi di next event harus balas dan jadi juara ya!
Begitunya, Karisma racikan Man’s Speed ini tergolong kencang buat arena
201 meter! Boleh dong kalau rahasia tembus 8,4 detik itu diungkap!
“Boleh
saja. Paling istimewa di motor ini, bagian kepala silinder. Terutama,
noken-as,” bilang Herman Pieters, pemilik bengkel di Jl. Raya Jati
Bening, Gg. Masjid, No. 16, Jati Kramat, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Karena
doi sebut noken-as, berarti mulai dibuka dari situ aja ya? Oke! Buat
terapkan putaran kem cepat dan tinggi, maka buat klep in dipakai durasi
306º. Sedang buat klep buangnya, dikasih durasi 308º.
Angka ini,
tergolong ekstrem ya! Maklum, kan motor digeber buat sekali jalan doang!
“Jadi, enggak perlu mikir power bawah banget! Tak seperti di motor road
race yang juga butuh kombinasi atas-bawah,” sebut Man, panggilan
Herman.
Tingginya durasi klep ini punya konsekuensi lain. Yaitu,
klep mudah floating alias ngambang. Buat menutupinya, mekanik ramah ini
mengaplikasi klep dan per klep milik mobil! Enggak tanggung, ukuran
payung klep pakai diameter 35 mm buat klep masuk dan 30 mm buat klep
buang.
Sayangnya, Man tak tahu klep itu milik mobil apa. Karena
klep itu dapat di tukang bubut kenalannya. Beda sama per klep. Kalau per
klep, mengambil milik Toyota Vios. Tapi pegas penjaga naik-turunnya
klep itu disesuaikan lagi dengan kepala silinder Karisma.
“Penyesuaiannya
hanya sebatas memotong satu ulir pegas, karena buat diameternya masuk
ke bagian head Karisma,” bilang Man. Nah, dengan dua bagian ini, Man gak
perlu khawatir kompresi bocor atau klep bakal floating. Selain per
lebih keras, semburan bensol dan udara ke ruang bakar juga mantap! Sama
halnya dengan tersalurnya tenaga ke roda belakang. Enggak selip karena
pakai kampas kopling BRT,” tambah Man!
Ngacir Cuy!
KOMBINASI PISTON DAN KNALPOT
Biar
gebukan kompresi di ruang bakar menjadi 15,2 : 1, Man mengaplikasi
piston Izumi 66 mm yang punya pen piston 13 mm. Makin mantap lagi,
stroke juga naik 3 mm. Itu berkat pen piston yang dipasang di kruk-as
yang disuplai BRT alias Bintang Racing Team.
Kompresi padat nan
tinggi di ruang bakar itu, terbuang sempurna lewat aplikasi saluran
buang Ahau Motor. “Knalpot ini, model baru! Diameter pipa lebih besar,
hampir sekitar 30 mm,” ungkap Herman sembari memuji performa knalpot
itu.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 50/90-17
Ban belakang : Comet 60/80-17
Karburator : Keihin PE 28 mm
Pilot/Main jet : 62/185
Gir : 14/ 34
2.Suzuki satria raja 402 meter.
Belum
lama ini di arena adu kebut 420 meter, Suzuki Satria 120 milik Suryanto
mengukuhkan statusnya sebagai Raja di kelas Bebek 125 cc. Yap!
Perolehan waktunya pun, tembus sekitar 13,5 detik!
“Waktu itu,
motor ini dijokiin Acong di Sirkuit Sentul. Kita pun puas dengan hasil
ini,” ujar pria yang tinggal di Graha Raya Bintaro, Blok B8/27,
Tangerang. Itu karena hasil yang dicapai merupakan hasil putar otak
Yanto sendiri.
Ya, pria 42 tahun akrab disapa Koh Yanto ini murni
meracik motornya sendiri. Sebelumnya, pernah bikin di salah satu
bengkel. Hasilnya masih kurang puas. Tapi karena hobi di motor, maka doi
pun putuskan untuk bikin mesin sendiri di waktu luangnya.
“Saya
hobi motor sejak 1992. Sempat vakum, sekarang mulai main lagi. Malah,
sempat juga terjun di road race,” buka pria ramah dengan nada suara
berkarakter tegas ini. Kiranya, apa aja yang diracik ya? Buka?
MAGNET RM 85
Meracik
mesin 2-tak, susah-gampang! Susahnya, tetap kudu pakai hitungan yang
presisi. Gampangnya, nggak kayak mesin 4-tak yang banyak part di kepala
silinder. So, enggak perlu mainkan klep dan noken-as deh. He..he..he...
“Tapi,
tetap ada beberapa bagian yang kena sentuh di mesin atas dan bawah,”
kata Koh Yanto. Pertama, mulai dari kruk-as dulu aja. Part pemutar
setang piston ini, dibandul ulang dan ditambah beban puntirnya.
Tujuannya,
agar putaran kruk-as menjadi lebih bertenaga. Tapi meski dibandul
ulang, beban balancer justru malah dikurangi. Balancer dipapas sekitar 7
mm. “Ini karena magnet memakai milik Suzuki RM85,” ucapnya lagi.
Akhirnya,
kombinasi racikan ini membuat motor bisa teriak lebih cepat dan mudah
gapai rpm tinggi. Oh ya! Kenapa Koh Yanto mengaplikasi magnet RM, itu
karena menurutnya, RM dan Satria punya stroke yang tidak jauh beda.
Jadi, karakter kebutuhan pengapian juga tidak jauh berbeda.
EXHAUST KIPAS
Buat
isap campuran bensol dan buang hasil pembakaran semakin cepat, Satria
ini pun aplikasi katup buluh V-Force3. Tapi, nggak semata pakai part
racing doang lho. Agar hasil pembakaran makin besar dibuang, lubang
exhaust dibuat lebih besar.
“Untuk bagian bibir, saya bikin jadi
23 mm ke atas. Sedang untuk sisi sampingnya, saya buat keseluruhan
menjadi 42 mm,” lanjut pria yang punya usaha di bidang kayu ini.
Sedang
untuk intake-nya, cukup dipapas sedikit agar permukaan landai. Sedang
ruang crankcase, ditambah daging sekitar 6 mm. Tujuannya agar kompresi
ruang primer lebih padat. Juga agar bensol bisa masuk lebih cepat.
IKUTI KNALPOT
Menarik!
Racikan di kepala silinder dibuat mengikuti ubahan knalpot. “Knalpot
ini buatan. Bukan beli part racing jadi. Salah satu yang diubah, lubang
silincer yang tadinya 28 mm, dikecilkan jadi 25 mm,” sebut Koh Yanto.
Tujuannya,
agar hasil pembakaran enggak langsung terbuang macam freeflow. Tapi,
ada sedikit tertahan buat tendangan balik. Kondisi ini, memaksa ubahan
ulang di kepala silinder.
Untuk head, dari ukuran standar,
dipapas lagi 2 mm. Setelah itu, sudut kemiringan kubah dibuat jadi 15º.
Dan lebar squish dibuat jadi 7 mm. “Sebelumnya coba kasih 9 mm, tapi
power yang keluar agak sedikit tertahan,” aku Koh Yanto yang kadung suka
dengan karapan motor ini.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Comet 60/60-17
Ban belakang : Comet 80/60-17
Pelek : TK
Pengapian set : Suzuki RM85
Karburator : Keihin PJ 34
Main/pilot-jet : 145/40
Gas spontan : Daytona
3.Yamaha RX-King si berapi besar.
“Jurus
utama Yamaha RX-King korekan ini ada terletak pada sektor pengapian.
Punya ramuan khusus. Menggunakan sistem booster,” buka Moko, owner dan
tuner bengkel Mox’s dari Jl. H. Mencong, depan POM Bensin Peruri,
Ciledug, Tangerang.
Pantas jika pacuan andalan Mox’s ini dapat
julukan Si Garong. Tapi, kelakuannya tidak seperti Kucing Garong yang
matanya bakal jelalatan kalau lihat yang bening. Mata Si Garong bakal
terbelak begitu diajak taruhan puluhan juta. Lho?
Si Garong kalau
sudah turun di lintasan bali (balap liar), siap menggarong kangtaw duit
lawan. “Terakhir, main sampai ceban (Rp 10 juta-red),” kata Moko. Oh ya
nilai segitu utamanya lho, sampingannya bisa beberapa kali lipat dari
itu.
Konon katanya lagi, Si Garong pecicilan lantaran booster
pengapian buatan pria asli Oslo, Jawa Tengah ini. “Booster ini akan
meningkatkan percikan api sekitar 50%,” lanjut pemilik nama komplet
Suharmoko itu.
Dalam sistem pengapian AC yang diterapkan, booster
dipasang di antara sepul dan CDI. Berfungsi memberi umpan voltase lebih
besar. Meski putaran mesin naik-turun, booster juga mampu bikin stabil
arus yang diisuplai ke CDI. Sehingga voltase yang diberikan CDI terhadap
koil lebih besar dan stabil.
Untuk pengapian sistem analog
memang bisa begitu. Kalau voltase dan arus yang dikirim besar menuju
CDI, out-putnya memang besar. Berbeda sama CDI yang sudah digital, meski
arus dan voltase yang dikirim besar, tetap saja ada batas optimal.
Nah,
CDI analog asli RX-King yang dipakai pria kurus ini, berkode 3KA 10.
Sedang koil pakai cabutan dari Suzuki RM 80. “Kebetulan dapat setingan
pas sama punya RM. Tapi, kayaknya punya YZ lebih favorit ya?” katanya
sambil bertanya.
Karena sudah menggunakan penguat pengapian, Moko
berani pakai spuyer spesifikasi besar. “Untuk pilot-jet pakai 55,
sedang main-jet 340. Tapai kalau lagi kesulitan mendapat spek spuyer
besar, sering juga pakai rojokan. Tentu dipadu karbu Yamaha RX-Z yang
punya lubang venturi 26 mm.
Peningkatan kompresi ruang bakar juga
dilakukan. Tentu lewat caranya memapas kepala silinder 1,5 mm. “Tapi,
nggak tahu berapa kompresinya sekarang. Yang pasti meningkat,” kata pria
tamatan STM di Solo ini.
Sudut squish dibuat 14º dengan lebar 9
mm. “Biar pembuangan lebih sempurna dan tidak tersisa, lubang exhaust
dibuat 24 mm dari bibir atas silinder,” cuapnya lebih jauh.
ANDALKAN STANDAR
Moko
ogah ganti komponen sama komponen racing aftermarket. Buktinya masih
mempertahankan CDI, kruk as, rasio, magnet, sampai knalpot standar alias
orisinal RX-King. “Selama masih bisa dicari kondisi maksimal dan
optimalnya lebih suka pakai komponen ori,” katanya beralasan.
“Knalpot
dibelek untuk kemudian dihilangkan sekatnya. Setelah itu diseting ulang
menyesuaikan modifikasi mesin. Jadi deh,” kekeh warga Bintaro yang
sering dianggap enteng sama lawan yang sudah pakai knalpot kolong.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 50/100-17
Ban belakang : IRC 60/90-17
Karburator : Yamaha RX-Z
Lidah membran : V Force
Kopling : TZM
Piston : Trim oversize 175
Busi : NGK B8HVX
Sokbreker : Kawasaki Kaze
4.Yamaha nouvo kumandang indonesia.
Seandainya
SEA Games melombakan drag liaran, bisa jadi Indonesia menggondol medali
emas dengan menurunkan Yamaha Nouvo ini. Skubek ini baru aja
mengalahkan rivalnya yang full spek Thailand. Lagu Indonesia Raya pun
berkumandang di kerumunan massa Matraman, Jakarta Timur.
“Kaget
juga sih bisa menang. Terlebih lawan pakai full Thailand, rangka aja
aluminium,” kata Deny Mansur, mekanik Clinic Motor yang menggarap Nouvo
ini. Pasar taruhan malam itu disinyalir sampai di angka Rp 73 juta.
Malam yang benar-benar heboh.
Konon lawan Nouvo ini Yamaha Mio
buatan Thailand. Dari kubu CMS (Champion Motor Sport). CMS dikenal
sebagai biang balap road race dari zaman 2-tak dulu. Kini lebih suka
main drag bike alias balap lurus aje.
Banyak hal sebenarnya yang
membuat Nouvo Tanah Air bisa ngacir begitu kencang mengalahklan Mio
Thai. “Performa mesin dan ratio yang pas menjadi penentu utama,” kata
Komeng, panggilan akrab Deny.
Lebih sip kalau kita bongkar rahasainya. Mumpung mekanik satu ini nggak pelit ilmu, semua jeroan dijembrengin.
KONDISI MESIN
Untuk
jeroan dapur pacu, Komeng menggunakan piston motor Kawasaki berukuran
66 mm. “Seher ini punya keunggulan karena pendek, sehingga mengurangi
friksi, beda dengan piston Tiger,” kata lajang ini.
Ini jelas memberi efek mesin jadi tidak jadi gampang panas.
Sementara,
kapasitas mesin sekarang sudah ada di kisaran 250 cc. “Hal itu karena
naik stroke jadi 72,” terangnya. Hal itu artinya dia menaikkan langkah
sekitar 16 mm karena aslinya stroke Nouvo 57,9 mm. Tambah 8 mm naik dan 8
mm turun.
Sedang untuk menghasilkan tenaga lebih mantaf lagi
maka klep mobil ikut dijejalkan. Ukurannya 34/29 yang merupakan cabutan
dari Toyota Camry. Oh ya menurut Komeng lagi, kompresi saat ini di 12 :
1.
RATIO DIBERATIN
Karena akan main di trek panjang 800
meter, Komeng mengubah ratio menjadi lebih berat dibandingkan standar.
Jika aslinya 12 : 43, maka sekarang menggunakan 12 : 25. “Ukuran segitu
pas dengan tenaga dan trek di Jl. Matraman,” timpal Yonex, si pemilik
motor yang ikut nimbrung.
Komeng juga berkeyakinan bhawa
perhitungan di ratio itu juga mempengaruhi dalam pemilihan roda. “Karena
itu saya pakai ring 17 inci dan ban cukup kecil,” lanjut pria yang baru
buka bengkel tujuh bulan silam ini.
KNALPOT DIPOTONG
Komeng
pakai knalpot Kawahara. Tapi, selain dipotong bagian ujung dan dalaman
juga digulung ulang. “Itu supaya lebih cepat teriaknya. Kalau aslinya
agak sedikit lama,” beber pemilik bengkel di Jl. Skuadron, No. 14,
Halim, Jakarta Timur ini.
Dengan kondisi sekarang, maka
akselerasi lebih cepat dirasa aatau bisa dibilang motor jadi lebih
responsif. Pemotongan yang dilakukan hanya 5 cm di bagian ujung.
TANGKI CUSTOM
Proses
reduksi bobot juga dilakukan hingga tangki bahan bakar. “Bikin baru
dengan menggunakan material aluminium dan kapasitasnya sedikit aja,”
cerita Komeng yang bukan pelawak itu. Saat ini motor ini hanya bisa
membawa BBM sebanyak 700 ml saja, nggak bisa lebih.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 50/90-17
Ban belakang : Vee Rubbber 50/100-17
Pelek : Ride It
Kompresi : 12 : 1
Setang piston : Yamaha RX-Z
Karburator : Keihin PE 28
Per klep : Jepang Product
Kampas kopling : Custom
Dinamo : Standar, gulung ulang
Intake : Yamaha Mio
Sok depan : Posh
Disc depan : TDR
Tangki : Custom aluminium
5.Suzuki skywave berpower 6dk.
Kondisi standar, Suzuki Skywave 125 punya tenaga besar dibandingkan
kompetitor. Klaim Suzuki sih menyebutkan punya tenaga 9,6 dk pada 8.000
rpm. Tapi bagi Aldhie yang speed lover sejati, kekuatan seperti itu
dirasa kurang. Doi langsung oprek dan dapat tenaga 16,01 dk pada 4.137
rpm.
Perubahan yang tentunya cukup besar. Honda Tiger standar
yang pernah dites MOTOR Plus hanya 15 dk. Sebenarnya apa sih yang sudah
dilakukan Aldhie sehingga mendapatkan tenaga begitu besar? “Saya tidak
hanya melakukan bore up, tapi stroke juga naik,” buka anggota Spinner
Community itu bagi ilmu.
Untuk piston, dia menggunakan produk
Malaysia ukuran diameter 60 mm. “Tapi saya bingung, aslinya buat motor
apa. Sebab nggak ada motor standar Yamaha yang ukurannya segitu. Tapi di
Malaysia saya nemu aftermarketnya,” lanjutnya.
Karena langka
maka ayah satu anak itu segera nyetok beberapa unit. Enaknya, piston itu
punya lubang pin 14 mm. Sehingga sangat cocok dengan motor buatan
Suzuki. Terutama bebek dan skubek. Lebih simpel karena bisa masuk pada
setang piston standar Skywave 125.
Sedang untuk stroke atau
langkah piston, dia melakukan ubahan lumayan drastis. Stroke standar
Skywave 55,2 mm dan sekarang menjadi 65,2 mm. Kenaikan 10 mm itu bisa
dikatakan cukup berani.
“Tekniknya ganti pen stroke 1,5 mm.
Kemudian posisi pen masih digeser lagi 3,5 mm. Totalnya 1,5 + 3,5 = 5
mm. Tinggal dikalikan 2 karena atas-bawah yang artinya jadi 10 mm,”
beber pria yang baru buka bengkel berlabel Bike Rider Shop ini.
Untuk
melakukan pergeseran lubang pen ini tentunya harus bawa ke tukang bubut
handal. “Kalau nggak center atau tidak pas bisa melintir,” lanjutnya.
Dengan ubahan ini, otomatis kapasitas mesin juga sudah naik menjadi 185
cc.
Penasaran mari dihitung bersama. Dari rumus volume silinder
yaitu (3,14 x 6,02 x 6,52)/2 = 184,3 cc. Kalau digenapkan memang jadinya
185 cc.
Dari data dyno dan ucapan Aldhie, kami langsung
menjajal. Akselerasi yang dirasakan memang begitu cepat. Dalam tarikan
awal, nggak terasa spidometer sudah menunjukkan angka 80 km/jam. Artinya
angka tadi bukanlah sebatas data, kami sudah membuktikannya.
POSISI CDI
Bagi
yang doyan ganti CDI di Skywave 125, perlu coba trik yang ditawarkan
Aldhie. Doi memindahkannya ke dalam boks bagasi di bawah jok. “Pasalnya
kalau masih posisi standar ribet masangnya, sebab harus buka banyak
cover bodi,” cerita pria berkulit putih ini. Untuk itu dia hanya
melakukan tarik kabel saja dan sekarang jadi gampang proses penggantian
CDI-nya.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 80/80-14 (pelek Spin)
Ban belakang : Battlax 80/90-16
Kem : NMF, 330 derajat
Karburator : NSR SP PE 28
Knalpot : Yoshimura karbon
CDI : XP Andrion LE 4 Power
Per CVT : Kitaco
6.Suzuki spin 221 cc.
Untuk
riset di road race skubek, Suzuki Spin 125 termasuk lambat dibanding
Yamaha Mio, Honda BeAT atau Vario. Itu karena skubek Suzuki ini belum
banyak didukung part racing, baik produk aftermarket maupun dari
pabrikan.
Tapi siapa sangka dengan riset begitu singkat dan
terkesan memaksa, Spin 125 tuggangan Arif ‘Bolot’ Budiono dari tim SBM
Reza Racing justru bersaing ketat dengan Mio. Terjadi di kelas Free For
All Matic Open ajang Banten Road Race Championship 2008 di
Serang-Banten, lalu (21/12). Alhasil, juara 2 dengan mudah diraih.
Tentu
sukses tak disangka itu bukti dari hasil kerja keras Asep Iman yang
lebih akrab disapa Ape. Pasalnya mekanik APLM bermarkas di
Serang-Banten, mengaku kalau motor modif yang dipakai balap konon lebih
sering dipakai balap liar.
“Memang sih, karakter modif mesin
balap liar dengan road race sedikit berbeda. Di pasar senggol, ketahanan
mesin diutamakan lantaran banyak memanjakan rpm, terlebih di tiap
tikungan. Makanya saya nggak mau bore up gede-gede dan tidak pakai
kompresi terlalu tinggi biar aman,” buka Ape.
Adapun soal
pembesaran kapasitas silinder mesin, dijelaskan Ape kalau Spin 125 cuma
dibore up sampai 221 cc. Jumlah itu katanya hasil dari penggunaan piston
Tiger standar diameter 63,5 mm plus naik stroke. Caranya tentu dengan
menggeser maju pen kruk-as 6 mm dari posisi asli.
Sayangnya Ape
nggak tahu pasti berapa perbandingan kompresi yang didapat. Namun
sebagai gambaran, dijelaskan kalau kompresi diketahuinya dengan melihat
profil kepala piston dan bentuk ulang kubah dome. “Pokoknya asal piston
nggak mentok ke klep waktu digeber, mesin pasti aman,” imbuhnya.
Pantas aja Bolot tetap tenang walaupun mesin digeber kencang.
ANDALKAN KLEP SONIC
Membengkaknya
kapasitas silinder dari 125 cc ke 221 cc, wajib diimbangi suplai bensin
yang deras. Tak ayal, Ape punya ide memanfaatkan klep Honda Sonic yang
terkenal lebih gede yaitu berdiameter 28 mm untuk in dan 24 mm buat out.
“Cuma
kaki klep mesti dipendekin dan bentuknya disesuaikan sama aslinya. Dan
biar tidak gampang bocor juga ngambang di rpm tinggi, pegas Sonic juga
diandalkan,” jelasnya.
Sementara debit masuk gas bakar dari karbu
Keihin ukuran spuyer 125/50 diatur kem yang pinggangnya dipapas hingga
punya ukuran diameter 20 mm in-out-nya. Lantas sisa bakarnya dilepas
knalpot TDR racing non korek.
Dan lagi-lagi, Ape tidak tahu persis berapa besar derajat durasinya. Katanya sih, papas kem diukur secara manual.
CUMA SETING ROLLER
Satu
hal yang sulit dipercaya, katanya komponen di rumah CVT Spin 125 tidak
banyak diubah alias tetap andalkan standar. Paling cuma roller puli
primer diseting beratnya. Menggunakan perbandingan 15 gram dan 17 gram
dipasang silang.
“Mungkin kalau cc-nya digedein jadi 242 cc pakai
piston New Tiger 2000 dan sedikit ubahan di knalpot, saya yakin bisa
kejar motor di depan. Lihat saja nanti perkembangan berikutnya,” janji
Ape yang bukan hanger itu.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 90/80-16
Ban belakang : Battlax 100/80-16
Pelek : TDR 160-16
CDI : BRT Dualband
Sok belakang : YSS
7. korekan mio
Puji syukur selalu tak henti kami panjatkan ke hadirat Allah Swt,
Tuhan semesta alam yang telah mendatangkan rizQy meski begitu jauh
jaraknya. Adalah mr. Z, datang dari kota Bojonegoro, melancong jauh ke
Sidoarjo demi merapatkan barisan ke mabes R.A.T Motorsport dan menjalin
silaturahmi. Awal mula kedatangan mr.Z ke bengkel sebenernya tertarik
dengan paket modifikasi Ramadhan, tapi setelah ngobrol-ngobrol di
bengkel dan saya tunjuk lihat knalpot made in RAT untuk mio bore up, pak
boss yang juragan persewaan Playstation ini menjadi tertarik
memasangnya, wah.. rencana modifikasi sederhana jadi dicanangkan lebih
bermakna. Jadilah saya jelaskan proposal Bore Up Irit yang sedang trend
untuk motor matic, apalagi di salah satu tabloid mengulas modifikasi
ini 1 halaman utuh, saya bisikin kalau kita bisa bikin yang lebih yahud
mas… minat?!
Modal utama kencang 2010 :: Big Piston hi dome - Valve Back Cut - MARLBORO merah hahaha
Wah,
dengan mata berbinar-binar mr.Z langsung mengeluarkan dompet dan
memeberi down.payment modifikasi. Setelah itu, diantarlah sang boss ke
terminal bungurasih, sambil melambaikan tangan kita pun melepas beliau
pergi, hati-hati dijalan boss… jangan melamunin mio nya, nanti kecopetan
repot jadinya… hahahaha… sedangkan mio nya ditinggal di garasi kita,
sendirian, tanpa bantuan, tak berdaya, membuat kita gemess tak sabar
untuk menjamahnya.
Porting in 22 mm, di throat area sekitar 20 mm, memuncak di 8500 RPM
Obeng,
kunci T, kunci Y, kunci ring-pas, wah langsung diberdayakan semua,
kalau dishooting mungkin kaya di acara film Pimp my Ride nya MTV itu,
body langsung dibongkar, head dan blok dicopot, diperetelin, diinspeksi,
dibersihkan dari kerak… baru kita lakukan pengukuran. Sadaaappp… Apa
sih yang diukur? Tentu saja, desain ruang bakar, desain jalur pemasukan
dan pembuangan relatif terhadap katub , piston, dan stroke. Kemudian hal
terpenting adalah mencatat timing buka – tutup noken as standard
berdasarkan kompresi bawaan. Mengapa penting untuk tahu spesifikasi
standard motor sebelum kita kerja? Tentu engineer jepang membekali motor
ini dengan sebuah karakter tersendiri, memahami dasar fungsi – tujuan
dan cara kerja akan membawa kemudahan bagi kita melangkah meski
seandainya suatu saat kita disuruh bongkar harley davidson…
wahahhahahahah Ketinggian terbangnya om…
Piston
standard langsung dilengserkan oleh milik Honda GL MAX Neotech
berdiameter 56,5 milimeter aja, kenapa pake piston ini, ga seperti yang
dulu pakai honda SONIC? Ya karena kita bosen bikin yang 150 cc, sekali2
bikin cc ga terlalu besar sehingga banyak perangkat standard bawaan
motor seperti klep, pir klep, karburator, cdi dan knalpot hingga masih
bisa didaya gunakan. Kedua, piston motor sport honda ini terkenal
bandel, selain dimensi pin piston sama 15 milimeter, ketebalan dagingnya
+ jenongnya ini adalah potensi untuk dibuat mantap mendorong ledakan di
ruang bakar. Buktinya piston ini juga laris untuk motor-motor spec semi
buat balian jupiter z, hehehe… tapi awas bulan puasa begini banyak
razia..
KABURRRR !!! hahahah…
Noken as street mio
Piston
lebih gede klep ga harus ganti gede bang? Seharusnya kalau ganti gede
tenaganya pasti lebih ngeriii… berhubung ini paketnya bore up irit, irit
di kantong juga jadi ga usah pake klep gede. Cukup mengandalkan teknik
back cut pada klep bawaan standard mio, sudah lumayan untuk menambah
flow sehingga motor tidak cepat tersedak dan mampu terus bernafasss…
Back cut valve technique ini saya dapat dari hasil pembelajaran online
juga lho, berdiskusi dengan engineer lain dari bengkel TRB di bilangan
Klaten Jawa-Tengah yang dikenal dengan panggilan om Londo, pencipta
Shogun Desmodici ala DUCATI dan pemahaman porting Thermal Efficiency,
wis pokoknya ilmunya berat…
muntah2 kalok dijelasin sekali susah ngerti, apa dasar kita nya yang
lemot ya hahahah… cerita selengkapnya bisa diliat di catatan facebook
saya : KLIK DISINI
Perkawinan piston GL neotech supaya aman di blok cylinder mio
sebaiknya diiringi penggantian liner nya juga, pake liner GL tentunya.
Diameter luar liner 61 milimeter , cukup tebal menyelimuti piston supaya
tetep adem. Untuk mengatur kompresi statis mesin, kita melakukan
pembubutan pada dome piston diturunkan 2 milimeter, pula jarak dari pen
ke tepi piston kita turunkan 2 milimeter, disiku 9 derajat baru dibikin
jenongnya masuk kubah dengan selisih 1 milimeter tiap sisi. Jangan lupa
pantat piston dipotong 5 milimeter supaya saat piston bergerak ke TMB
tidak bertumbur dengan daun kruk as. Cylinder head pun mengikuti dengan
pembuatan squish dengan diameter 56 milimeter, 9 derajat, tak lupa klep
dibenamkan 0.5 milimeter, ini digunakan untuk menurunkan kompresi dan
memberi gap aman saat klep overlaping. Noken as kita papas ulang dengan
pencapaian lobe lift setinggi 5.9 milimeter, durasi dibuka 5 derajat
dari standardnya. Porting inlet dibuat selebar 22 milimeter untuk
mengakomodasi putaran mesin puncak yang dipatok di 8.500 RPM. Tidak lupa
pir klep kita tambahkan inner spring milik honda CS-one, menjaga agar
katub tidak mengambang yang dapat berakibat fatal untuk mesin 4 langkah.
Dengan ubahan seperti ini, mesin tampak luar standard, manis sekali…
alim.. padahal Brutal. Kalok bahasa jawanya , ngglendemi… hahaha… alias
diam-diam menghanyutkan
Blok dipasang untuk mengukur dek klirens dan tinggi dums
Selesai
ketemu settingan karburator yang masih mengandalkan bawaan pabrik dan
calah kerenggangan klep nya, kita beralih ke sistem penerus daya
sentrifugal. Demi mengoptimalkan muntahan tenaga, pir cvt bisa
menggunakan keluaran TDR racing yang 1.000 RPM, dengan pir kampas
sentrifugal 1.000 RPM, roller diadopsi dari KAWAHARA dengan bobot 9
gram. Sebenernya untuk kesempurnaan modifikasi bisa merubah sudut puli
nya, atau beli kit dari aftermarket. Berhubung lagi paket Mur-mer-Ceng..
jadi perangkat lain standard ting-ting.
9 gram x 6
Knalpot
matic kali ini kita pasrahkan untuk didesain oleh bang Zaeni, yang
workshop knalpotnya ada di daerah dukuh kupang, ini daerah dekat
LOKALISASI terbesar se Asia Tenggara – Dolly – hahaha… itu pula sebabnya
kalau saya pamit ke istri hendak pergi ke dukuh kupang, selalu di
curigai, padahal papa mau bawa motor bikinin knalpot biar setingannya
pas – pelanggan puas – dan dapet duit halal – baraqah biar dapur tetep
ngebul… ciah…. nelangsa amat kedengarannya hehehe…
Knalpot MIO by RAT MOTORSPORT
Desain
untuk motor matic sebisanya pakai leheran yang ga usah terlalu gede,
baru mendekati akhir muffler pipa di gradasi melebar, kalau request kita
mintanya dibikin las cacing kaya knalpot thailand, saya tunjukkan
fotonya, masa kita kalah sama thailand, gak mau lah… sorry lah ya.. ayo
bang usahakan,.. las dengan semangat!!!
Syukurlah
sudah jadi, tinggal pulang, menuliskan nota, sms ke pak boss supaya
motornya diambil… bayaran deh… CCccccIIIiiTTTzzzz… waduh, mobil depan
ngerem mendadak hampir aja nyungsep gara-gara mainin gass , Mio BORIT
ala RAT oke juga .. 1/4 gass langsung nyruntulll … hahaha
Tetap Sehat – Tetap Semangat , Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari