- Satria FU merupakan salah satu motor terlaris pabrikan Suzuki. Dari
desainnya yang sporty, menjadikan Satria FU ini banyak diminati dan
digandrungi oleh para kaum remaja.
Pabrikan Suzuki membekali Satria F150 dengan mesin berkapasitas 150cc, 4 langkah, DOHC 4 katup, 6-speed, berpendingin oli dan silinder SCEM.
Pabrikan Suzuki membekali Satria F150 dengan mesin berkapasitas 150cc, 4 langkah, DOHC 4 katup, 6-speed, berpendingin oli dan silinder SCEM.
Bagi
para pecinta drag bike, sudah pasti akrab dengan kendaraan yang satu
ini. Banyak dari para dragster yang mengandalkan tunggangan ini saat
beraksi ditengah trek.
Salah satunya adalah Bergas. Pria asal Jakarta ini merubah desain dan tampilan Satria FU menjadi motor drag. Mulai dari rangka, kaki-kaki hingga bagian terpenting dari mesin juga mendapat setelan ulang oleh Bergas.
"Suzuki FU ini megalami perubahan pada mesin, seperti seher, CDI memakai rektor, knalpot custom dan lain-lainnya pada bagian kaki-kaki," ungkap Bergas saat ikut event drag bike di Delta Mas.
Bergas masih mengganti beberapa part yang ada pada Satria FU tahun 2005 tersebut. Karburator ia ganti menggunakan karburator FCR 35.
Salah satunya adalah Bergas. Pria asal Jakarta ini merubah desain dan tampilan Satria FU menjadi motor drag. Mulai dari rangka, kaki-kaki hingga bagian terpenting dari mesin juga mendapat setelan ulang oleh Bergas.
"Suzuki FU ini megalami perubahan pada mesin, seperti seher, CDI memakai rektor, knalpot custom dan lain-lainnya pada bagian kaki-kaki," ungkap Bergas saat ikut event drag bike di Delta Mas.
Bergas masih mengganti beberapa part yang ada pada Satria FU tahun 2005 tersebut. Karburator ia ganti menggunakan karburator FCR 35.
Sementara
bagian kaki-kaki, Bergas menggunakan velg Takasago XL dengan ukuran 120
inci untuk bagian depan dan belakang ukuran 160 inci.
Bagian rangka yang dicat warna orange merupakan hasil karya sendiri. "Shock masih standart dan arm belakang menggunakan arm alumunium dari Thailand."
Bagian rangka yang dicat warna orange merupakan hasil karya sendiri. "Shock masih standart dan arm belakang menggunakan arm alumunium dari Thailand."
Pada bagian shock depan,
Bergas menggunakan milik Mio dan belakang menggunakan merek YSS. "Kalau
piston saya memakai R6, CDI Rektor dan Koil YZ."
"Saya membangun motor ini sekitar 2 tahunan dan menghabiskan biaya kurang lebih Rp. 20 jutaan," tambah Bergas.
Sedangkan top speed yang pernah diraih oleh Bergas dengan menggunakan motor tersebut adalah 130 km per jam.
"Saya membangun motor ini sekitar 2 tahunan dan menghabiskan biaya kurang lebih Rp. 20 jutaan," tambah Bergas.
Sedangkan top speed yang pernah diraih oleh Bergas dengan menggunakan motor tersebut adalah 130 km per jam.