Kulonuwun…
Pripun kabare sederek, sadulur se-Indonesia? Semoga baik-baik saja…
Alhamdulillah, masih diberi umur buat online lagi di tengah makin
padatnya jadwal dan teriakan-teriakan temen-temen yang meminta order
mesinnya segera diselesaikan (haik guaya… wkwkkw), jadi banyak yang
terlewatkan n ndak sempet foto-foto dan berbagi hehehe… Tapi kali ini
spesial request datang dari Meja 10, pesananya Bir Bintang, halah… itu
kan kalok liat dangdut di pub
Hehehehe..
Korek mesin, atau istilah bahasa inggrisnya : ENGINE TUNING, adalah
kegiatan merubah / menyempurnakan kinerja mekanikal mesin dengan
melakukan berbagai upaya dan perubahan yang dapat menambah performa
mesin. Sesuatu yang sangat kami cintai dan kami lakukan untuk sesama
pecinta kecepatan, meski bukan pebalap, pecinta kecepatan ini bisa saja
dari sahabat-sahabat yang bekerja di kantor dan ingin memodifikasi
motornya agar cepat dibawa ke kantor, ada teman-teman dari mahasiswa
yang ingin motornya laju jika waktu sudah mepet untuk masuk kampus,
semoga saja bukan dari penjambret yang ingin kabur dari kejaran polisi
wkwkwk…
Kali ini seseorang bernama Mr. U, datang ke bengkel dengan curahan
hati, “Mas, saya request trend modifikasi 2010 ala RAT, dan nanti jika
orang-orang search di Google hingga anak-cucu saya, mereka bisa lihat
modif mesin ini, biar saya juga kebagian pahala mas berbagi-bagi ilmu”
wetzz,,, requestnya dalem banget… Kita tanya buat apa mas, pak boss
menjawab, “yah buat ngantor aja, sama kalok dijalan ketemu suzuki satria
FU bisa enak buat kejar-kejaran heheheh” ujarnya cengengesan.
Oke deh boss, boleh-boleh, Langsung aja serah terima motor, “mau
diapain aja terserah pokoknya manteb karena ini motor sejak jaman saia
muda dulu, nanti bayar belakangan kontan!” pesan pak boss. “SIAP!!
Pokoknya Mur-Mer-Ceng pak boss,” jawab kami. ” Apa itu mur-mer-ceng,
obat kuat?” timpalnya. Kami ketawa geli, terus kami jelaskan kalo
Murmerceng itu slogan baru kami, Murah-Meriah-Kenceng hehehe
Motor ditinggal di bengkel , beliau pulang dengan tenang mengendarai kuda, halah… :p
Langsung mesin dibelah total, wah, jupiternya terlalu tua nih,
crankcase nya udah agak oblak. Tanpa ba-bi-bu, crankcase diganti dengan
crankcase baru dari Thailand, demi manjaga stabilitas puntiran kruk as,
menambah torsi mesin. Kemudian rencana akan dibenamkan kruk as bawaan
motor Yamaha Vega ZR dengan langkah ayunan 4mm lebih jauh daripada kruk
as Yamah Jupiter Z. Daun kruk as juga membulat, dengan bobot
kesetimbangan yang agak lebih berat dibanding daun model setengah bulan
bawaan mesin Jupiter.
Bak Crankcase X1
Perpaduan transmisi juga diracik ulang, namun kali ini hanya gigi 4
saja yang dirubah, mengingat peruntukannya bukan di lintasan balap,
dengan mengusung transmisi 20/23, membuat nafas motor di persneling top
gear lebih memiliki dorongan kencang mengail topspeed.
Kelar membenahi kesetimbangan di kompartemen tengah, magnit disisakan
800 gram, dengan bobot balancer 650 gram. Kanvas kopling aplikasi milik
TDR, pir kopling TDR mengawal agar tenaga mesin tidak hilang di bak
kanan yang juga ditutup dengan sistem kopling manual bawaan yamaha X1
Thailand.
Mesin komplit, sekarang saatnya membenahi kompresi mesin, piston
honda sonic 0v. 300 dikawal masuk ke dalam silinder blok yang sama
sekali tidak terkena papasan mesin bubut. Torak Honda dipilih
berdasarkan bobot yang ringan, serta dimensi yang pendek akan
meminimalisir beban gesek permukaan silinder yang memberikan gaya normal
terhadap piston. Meski harus ditebus dengan harga mahal, perpaduan
antara piston ini dengan liner dari Honda CB membawa manfaat yang luar
biasa mantabnya.
Blok Bore Up Jupiter Z 155 cc
Ruang bakar di isi spesifikasi katub dari Honda Sonic, pir katub
Honda Sonic, Porting di geser ke atas sebesar 24mm. Lebih istimewa lagi,
bushing penahan laju naik-turun katub direquest dari bahan albronze,
dengan model ulir, begitu pula dengan bahan seating valve, menjaga suhu
mesin tetap dingin dan komponen katub awet, sebagaimana riset
mekanik-mekanik handal di roadrace. Sudut squish ruang bakar disetarakan
dengan pelipis piston untuk memfokuskan jeram udara/bahan bakar ke arah
busi.
Tidak semua berjalan mulus ternyata, Pembuatan noken as kali ini
menghadapi kendala, wah… mesin bubutnya lagi rusak, setelah berjasa
membantu ratusan order noken as dari teman-teman seluruh indonesia… T_T
Semoga amal, ibadahnya diterima
heheheh
Akhirnya kita berlari ke guru kita, H.Sofyan tuner DDS SPEED, yang
motor drag 105cc nya baru saja menyabet podium. Kita terkagum-kagum
dengan keterampilan tangan mas sofyan mengolah noken as diatas gerinda
batu yang diapit ragum sangat istimewa, karena kita sendiri terbiasa
bekerja dengan bantuan teknologi, ternyata dia memiliki rahasia-rahasia
sederhana (mungkin karena sudah terbiasa, “Kalau kamu sudah pernah gagal
dan menghabiskan noken as sebanyak 1 ember untuk praktik, baru kamu
bisa” begitu jawabnya, padahal batin kami menimpali. “Kita sudah habis 1
kardus noken as om, hehehehe..” ). Setelah kami rayu-rayu, bocor juga
ilmu sederhananya yang sangat mudah diterapkan hingga mampu membuat
noken as dalam 5 menit, tanpa dial-tanpa mesin khusus bubut noken as,
busur derajat dll heheheh… modul cara grinding noken as ini sekarang
bisa kalian dapetin juga bagi yang pengen belajar bikin noken as racing
sesuai keinginan tanpa harus beli yang bermerek
Tapi kalok banyak yang rusak daripada yang jadi itu hal wajar dalam latihan lho
Wow, ketika jadi pun kami tidak percaya begitu saja meski beliau guru
kami, hehehe.. Sorry pak guru. Beliau memang merendah, ketika ditanya
hanya diberi jawaban lift noken as, tapi ketika di ukur dengan indicator
dial, Subhanallah… Indahnya durasi dan lifter Noken as yang didesain
dengan angkatan setinggi 7 mm dan waktu membuka spanjang 300 derajat
untuk memperderas aliran udara yang masuk. Hebatnya, aliran grafik
akselerasi dan deselarasi noken as nya begitu lembut, tidak kasar sama
sekali. Profil noken as begitu halus, tidak terkotak-kotak, bekas
gerinda batu seakan tidak ada ketika telah difinishing dengan amplas dan
dipolished dengan autosol. Jika mario teguh ada, dia pasti berkata
“SUPERB!!” heheheheh… Duh, jadi berharap semoga mesin bubut terbaru kami
segera datang, kan ketamabahan fitur pengunci durasi dan lifter, bahkan
kita bisa meng-copy noken as, jadi yang sudah ketemu kencang, kalau ada
pesanan tinggal bikin sama persis durasi dan liftnya
Ke sisi pengabut bahan bakar, kita mempercayakan bawaan Suzuki Shogun
yang direamer ulang dengan tabung skep stainless stell sebesar 20.5mm
custom made, venturi dikejar hingga 24mm pada pantat karburator
diselaraskan dengan 85 % dari katub masuk. Knalpot berdiameter pipa 25mm
dibawa mengawal gas buang, dengan desain mengerucut dan pipa sarangan
hanya sepanjang 50 milimeter dipakai untuk memberi lontaran nafas yang
sengaja dibuat pendek-pendek untuk areal perkotaan.
Komputer pengapian di set up melaui remote untu mengatur kurva
pengapian yang dibatasi di 12.500 RPM dengan timing 29 derajat sebelum
titik mati atas. Koil bawaan YZ125 dari TDR dikawinkan guna melentikkan
gelombang listrik ke elektroda TDR balistic yang dianggap dapat
menghasilkan pembakaran di combustion chamber lebih bersih.
Setelah semua selesai, dan motor di-inreyen, kami telf juragan. ” Boss, waktunya tagihan!” hehehehe…