Halo Sobat ! | Members area : Register | Sign in
About me | SiteMap | Arsip | Terms of Use | Dcma Disclaimer
Read more: http://yuliabloggerindonesia.blogspot.com/2012/10/cara-membuat-judul-berjalan-bergantian.html#ixzz2a2ga6oDr
Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info
ardan 46. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Translate

rahasia crypton 200 cc

Kamis, 28 Februari 2013

Ban Drag Racing RAT...??! hehehe
Kali ini kita membeberkan hasil prakarya mengorek motor bebek  berlambang garputala, so… bagi pemilik kendaraan vega/crypton/jupiter z yang ingin memiliki motor kencang tanpa bore up, inilah dongengnya! Woi sing mburi ojo turu nek didongengi, malah ngiler kae i piyeee… :D Modifikasi mesin yamaha bore up 200 cc jadi kencang = wajar…  Kanibal blok head supra125 pakai temlar roller + bore up piston tiger , kencang = wajar, modifikasi modal selangit dikirim ke thailand , kencang, wajar…   modal minim dikirim ke RAT minta spec aneh-aneh , ndak kencang = wajar. Hehehehe… becanda! Tapi kalau hanya mengandalkan piston crypton yang berdiameter 49 milimeter (selisih 15 milimeter lebih dengan piston TIGER ) mau kencang…?!!! Piye carane…? Hmmm seneng kita kalok disuruh mikir gini :D Konsepnya kita tidak boleh melenceng terlalu jauh dari desain para insinyur Yamaha, kata pakde Graham Bell, jangan over enthusiast = modifikasi berlebihan… :) Sekali lagi, Alhamdulillah, bukan untuk sombong-sombongan, tapi untuk meramaikan jagad perbalapan bahwa ilmu murmerceng masih bisa dipakai untuk menciptakan pacuan 9 detik menempuh 200 meter dengan kapasitas seadanya :P Supaya kita bisa maju bersama. Toh ini pula hasil dari banyak silaturahmi belajar ke berbagai ahli-ahli permesinan :)
Rasio Pecah Karena Miss Gear
Apa yang harus dituju…? Pertama, basic motor crypton terlalu tua, PR pertama mesin harus dibelah total untuk cek kelayakan kruk as, terutamanya bearing kruk as, dan seluruh bearing transmisi, pastinya harus diganti baru, pilihannya bisa memakai bearing hi-speed, FAG atau SKF. Untuk kruk as jika ada dana lebih bisa beli kruk as Jepang atau Thailand mantap, yang ada rejeki sedikit banyak bisa order crankshaft jupiter z baru di dealer. Tapi seandainya tidak ada, kruk as standard dibalans ulang dan dicek defiasi ayunan lengan kruk as harus dibawah 0,10 milimeter. Setang piston diganti baru, dengan kerapatan daun kruk as 43 milimeter, setang pakai punya jupiter z lebih murah dibanding harus membeli con-rod 4ST milik crypton. Harganya bisa separuh bokkk… sisanya lumayan buat beramal ke mekaniknya :)
Crankcase segar, kebersihan - sebagian dari iman :D
Urusan transmisi, perbandingan rasio diracik ulang untuk meperoleh tautan percepatan yang gila-gilaan dan output torsi besar di gigi 4 hingga mampu teriak di putaran tinggi kita pakai 26/23. Lainnya hitungan umum :) Sayangnya mendekati event gigi rasionya rompal saat setting, jadi terpaksa balik ke standard, timernya turun 0.3 second karena percepatan di gigi 4 mengandalkan standarnya sangat rendah… nangis-nangis kita sebagai mekanik memasangnya, cuma bisa ndremimil, “semoga banter-semoga banter…” hahahah…  Karena memakai gir standard terpaksa final gir kita pakai 13-36, gir dibubut ditipiskan agar muat di rantai honda karisma. Seandainya rasio sehat kita bisa pakai final gir lebih berat, topspeed diharapkan bisa lebih tinggi.
Balancer diperdekat dengan kruk as, seperti cakram
Rotor dibubut habis
Crankcase jika masih layak, bisa dipakai, tapi jika sudah terlalu oblak bisa hunting bak tengah dari motor X1 Thailand, atau pesan di yamaha sepasang crankcase crypton baru, notanya disimpen biar ga dipermasalahkan kalau-kalau ada Polisi yang lagi bete ngeliat kita nyeting motor n dikandangkan motor kita di POLSEK, aduh aduh padahal nyeting kan tidak melakukan kejahatan, toh lintasan balap drag di Indonesia sangat minim, beda dengan thailand yang balap drag jadi primadona! Sebenernya kami para mekanik ini pun sudah mencari jalan yang sepi dan aman, toh emang pekerjaan kita disini demi mencari nafkah keluarga kok ya tega kalau mendenda motor balap resmi, hiks…hikss… curhat colongan :P Siapa yang pernah juga hayo angkat tangan?! :D Kalau balap liar ditertibkan saya setuju pak :D hehehe… lebih mantap lagi jika polisi mengadakan event balap untuk mewadahi aspirasi anak-anak muda biar ga salah arah…
Total Loss System
Selesai urusan kruk as dan kawan-kawan kita tutup bak tengah. Blak!!! Kencang-kuat-presisi! Area kopling modifikasi umum lah, menggunakan bak kopling manual, bisa dari merk TDR, atau langsung buatan yamaha Thailand, bisa. Kampas kopling dipakai dari pabrikan Suzuki, tipe FR 80, tapi kita pakai merk TOKAIDO hehehehe… atau INDOPART lah, udah bagusan itu, masalahnya mosok motornya udah nggak ada di jalan, suzuki masih nyiptain banyak spare part nya? :D kalau dibelikan yang merk TDR Racing pasti lebih mantap lemparan tenaganya. Pir kopling pun begitu , kita mengandalkan pir kopling smash yang 8.000 an, masyaALLAH, kasian ya kita.. hiks… Pengennya kalau bisa pakai pir kopling yamaha RX king original, sadaaaappp… apalagi kalau pakai pir kopling Yamaha YZ125, mantap… padahal kita ada, tapi harga ratusan ribu itu tidak mampu dijangkau sang pemilik motor yang notabene masih duduk di bangku sekolahan, padahal yo anake pak Carik, hehehe… tapi namanya belum bisa kerja sendiri jadi ya gapapa lah, diterima seadanya, rejeki bisa dicari nanti dari boss besar :) Allah maha adil… lagi maha penyayang :)
Kepikiran sampai dibawa mimpi... wkwkkwkw
Balancer kita buat dengan bobot 600 gram, mengimbangi hal itu magnit kita rubah menjadi total loss , mengandalkan pulser dari jupiter z DC, berat rotor magnit mencapai 700 gram, dengan mencopot seluruh rangkaian magnit, dan melakukan pembubutan disana-sini. Tujuannya memperingan putaran mesin agar mampu meraih kitiran belasan ribu rpm dengan tetap stabil. Kalau ada duit lebih ya beli pengapian kit YZ 125, aduh aduh aduh… coba denger geberannya bisa bikin horny… emmmppphhhh :D Hidup hanya sekali , coba sempatkan deh merasakan nikmat geberannya :) awas mimpi basah.
CDI BRT smart click
Piston kita semua tahu, izumi maupun brt tidak pernah mengeluarkan piston racing, bagaimana untuk menaikkan kompresi??? Memapas head / blok sebanyak-banyaknya? Bukan pilihan yang bagus. Selain rantai keteng jadi mulur gila-gilaan, top noken as seringkali meleset jauh dari standard, itulah sebab seringkali meski sudah kita buatkan noken as sakti ala RAT kalau dipasang di head yang tidak presisi = boong. Oleh karenanya Blok silinder ditipiskan 0.5 milimeter, disusul head 0.8 milimeter sudah cukup. Untuk menembus rasio kompresi 13 : 1, kepala piston kita LAS!! Ya ! Ditambal las argon, kemudian kita bubut ulang, hingga hasil customize ini membentuk dum melesak kedalam kubah ruang bakar selebar 39 milimeter. Dum ini dibatasi mendekati busi hampir 1 milimeter saja celahnya, pokoknya gak nabrak,  selisih piston dengan kubah disisakan 2 milimeter agar tidak terlalu padat. Kalau pecah kan kasian juga, kasian kita nya maksudnya menunggu kelamaan duit sang juragan gak cair-cair buat ngebenahin mesin, hehehehe… nunggu mecah celengan ayam dulu dari hasil nabung uang saku sekolah hehehheeh… semoga segera dikabulkan dapet juragan besar bisa bikin motor bore up, curhat terusss… :D
Piston Hi-Dome made in RAT
Katup sementara ini mengandalkan milik smash dengan jarak klep 4 milimeter dipatok aman untuk mengawal noken as racing made in RAT dengan pinggang 17,8 milimeter, durasinya disimpen saja :) yang pasti in close di area 70 – 80 derajat, ex open di 80 – 90 derajat. Pegas katup dipilih yang murah aja lah pakai CS 1, kita tidak berharap putaran atasnya bisa kuat, oleh karena itu cdi kita batasi di 12.000 RPM, kalau ada rejeki pir klep bagus kitiran mesin bisa dibuka lebih tinggi lagi tanpa takut floating dan mesin jebol, lagipula kem bisa dibuat lebih tinggi hingga pinggang 16.5 milimeter ajiiibbbbbbb…!!! Sementara yang ada dulu.
Porting dipendekkan 10 milimeter, katup shogun
Porting dipendekkan 10 milimeter, katup shogun
Porting didesain dengan puncak torsi di 8500 RPM, dengan raihan tenaga puncak di 10.500 RPM, oleh karena itu kita pilih porting diameter 21 milimeter, kalau ini ahlinya mas wawan membentuk porting… monggo mas… disekecaaken. porting buang 100 % diameter klep buang.  Untuk menghasilkan tenaga lebih baik mungkin bisa digapai dengan rubahan beli head baru lagi untuk didesain ulang memakai klep sonic, dikecilkan ulang mencapai diameter 26mm inlet, dan buang 22mm.
Blok di press, deck clearance pasti 0.8 milimeter
Cylinder head ditutup dengan Torque Wrench, torsi tiap baut presisi
Intake manifold kita tidak merusak konfigurasi bawaan dari pabrikan jepang, masih mengandalkan standard, termasuk lekuk-lekuannya, bagian bawah match dengan porting kami, ujung yang bertemu dengan karburator kita las diral dan dibor ulang untuk mampu menggamit karburator keihin PE 28 milimeter. Sekali lagi demi menghemat dana, tapi disisi lain kita menciptakan intake model down draught murmerceng hehehe… Knalpot didesain begitu pula, leher knalpot masih memakai standardnya, dengan pertimbangan kita masih ingin melihat kemampuan desain dari arsitek pabrikan yamaha, mengingat kapasitas silinder nya tidak jauh dari standardnya, serta kelokan awal antara porting buang yang berharmonisasi dengan header, pasti para engineer itu sudah memikirkan dengan tepat kepresisian aliran udaranya. Mungkin besok kita akan desainkan knalpot racing made in RAT full system, dengan leheran lebih landai, semoga lebih baik hasilnya, tapi lebih baik pun kita tidak akan diangkat jadi arsitek mesin yamaha mengawal Jorge Lorenzo di Moto GP… mungkin diangkat buat jadi kacung bagian ngelap-ngelap knalpot biar tetap mengkilat tanpa debu ya… wkwkkwkwkw :D
Knalpot yamaha crypton multigrade by RAT
Karburator , kita percayakan pada pabrikan Keihin yang menciptakan karburator untuk motor Honda NSR, dengan pilot jet #60 dan main jet #118, busi dikawal busi NGK c7HSA standard yang ga nyampe 15.000 an. Koil kita pakai dari Kawasaki KAZE, siapa yang mau menyumbang koil YZ125 nggih monggo, kita terima keikhlasannya semoga amal ibadahnya terus tidak putus-putus selama kita pakai balap :D
Coil kawasaki KAZE
Noken as standard sulapan by RAT
Balapan cepet2an bikin noken as :)
CDI, kita pakai dari BRT, pilihanyya tipe SMART CLICK, lansiran tahun 2008, sengaja muter-muter cari yang jual stok lama, supaya murah lagi… aduh aduh… seru ya ceritanya, kalau menderita gini malah lebih asik ya :p Tega amat… jangan gitu ya calon juragan-juragan RAT motor yang baru… hehehehe… Timing pengapian kita patok 38 derajat BDTC, sekaligus membatasi RPM. Lumayan lah fitur CDI smart click ini, padahal kalau ada REXTOR atau BRT yang super I-Max, tentu ketepatan timing akan menentukan karakter mesin bisa diatur agar lebih keras di putaran bawah, stabil diputaran tengah, tetap nafas di putaran tinggi… ajibb.. harusnya adanya teknologi canggih kan digunakan, bukan dihindari, susah-susah yang bikin tuh, terima kasih om Tommy Huang, terima kasih om Novel Faizal… you’re rock!! :)
Gir depan belakang dibubut, rantai pakai karisma
Apa ya yang kurang… well maybe lots, karena kita manusia jauh dari sempurna, karena manusia bisa berencana dan berusaha, namun tuhan yang menentukan. Diakhir lomba saat pulang kita koreksi, piston mulai retak terkena kompresi yang tidak cocok dengan bahan-bakar pertamax, harusnya minta bensol… :( belum ditambah jika joki miss gear… aduh dik. Pokoknya kalau pembalap udah miss gear lebih dari 2 kali, harap mesin dibongkar siapa tahu klep bocor atau kruk as sudah tidak lagi center. Pengalaman kami dipakai pembelajaran bersama lah supaya tidak terulang.
asalkan ada sesajen ini tiap hari semangat :D
Hasil final lomba, pulang yukkk... riset lagi :)
Namanya saja pembalap pemula, mekanik juga pemula, meski motor 9.3 second dan target meraih 5 besar belum tercapai, tapi torehan ipul semut bertengger di 8 besar  saat pertama kali turun sudah terasa menakjubkan dan patut disyukuri bukan!? Hampir 40 pebalap turut serta, kelas yang ramai, semua berangkat dengan keinginan juara, semua ingin seperti seniornya, rovino sanjaya, eko chodox, ricko bocel, dan lain-lain,  sebagaimana niatnya semua tentu mengharapkan surga, kita mungkin bukan yang terbaik tapi terus belajar dan berusaha melakukan yang terbaik bagi semua RAT Riders adalah komitmen kami… Riset di lintasan balap, semata-mata demi menghasilkan korekan yang lebih baik di motor harian anda. Pun kita juga menerima order mesin balap, road race, cross apapun itu, kita semangat dan netral untuk diajak riset :)   Minat dibuatkan cylinder head dan blok nya saja ,  bisa tinggal telfon atau sms  ^_^
Selamat bagi sang juara, bagi yang belum… ayoooo rame – rame kita kejarrrr… GAS POOLLL hehehe…

tips modif mesin shogun menjadi 200 cc



Shogun SP modief semi drag. Kini zaman udah pd maju, para bengkel2 pun pada cari strategi agar dapat pelanggan banyak. Dengan cara me-modif motor agar terlihat cantik dan cepat supaya menarik pelanggan dari para muda2 sekarang. Mereka menjadikan motor untuk adu balapan pendek (drag). Dan ajang ini pula menjadikan taruhan untuk kalangan para drag ini...Seperti motor modif drag shogun sp keluaran 2006 dgn cc125.
Para pebengkel mengubahnya dengan gaya semi drag ini. Dengan mengecat body agar tampilan lebih menarik, mangganti velg dgn conrad , maupun mengganti onderdil dalaman agar menjadi lebih cepat. Gaya di Indonesia sekarang ini menganut gara yg ada di Thailand.
Di solo pun gaya ini sudah banyak yg menganut. Padahal jika mengganti onderdil dalaman yg bukan orisinil dr pabriknya ini bisa mengakibatkan kerusakan pada mesin jika di pergunakan setiap harinya. Contoh, awalnya motor itu menggunakan seker ori dr pabriknya yaitu shogun sp, lalu diganti menggunakan seker tiger. Awalnya seker tiger itu tidak dapat dipasang pada mesin, tetapi para bengkel mengakalinya dgn mengepras bureng agar seker itu dapat di pakai pada mesin shogun sp. Istilahnya meng upper size mesin hingga cc200 atau lebih dengan kecepatan yang bisa terbilang tinggi.
Gambar motor di atas itu mengganti karborasi menggunakan NSR dgn ukuran 24. Jika pengapian pada mesin tidak sempurna itu bisa mengakibatkan busi klomoh/ boros. Padahal jika mesin tidak diapa-apakan, mesin bisa tahan lama/awet dan tidak boros busi, kampas kopling dan bensin.


Tetapi kenapa gaya itu sekarang menjadi trend masa kini?Padahal gaya yang seperti ini bisa mengakibatkan pemborosan bahan bakar, pemborosan biaya dan menjadikan global warming pada pembuangan knalpot. Seharusnya kita sebagai generasi brikutnya sebagai pemelihara bumi ini harus bisa memeliharanya dgn sebaik mungkin. Atau kita bisa menciptakan mesin dgn bahan bakar air/listrik yg se efesien mungkin dan tidak mengakibatkan global warming. Selamatkan dunia kita agar tercegah dgn global warming dgn tidak mengikuti trend2 masa kini!!!

korek drag shogun SP 175 cc


Tertarik buat main adu kebut di 500 meter? Coba dulu temui Suzuki Shogun SP125 milik ardan, racikan DX-2 yang dijuluki ‘Lanjutkan'. Kiprah motor yang punya warna biru, macam warna dominan Partai Demokrat pimpinan SBY yang jadi pemenang Pemilu Presiden 2009 ini, belum terkalahkan di trek setengah kilometer. Apa rahasia racikannya? Lanjutkan!

"Rahasia apa? Wah, gak pake rahasia segala tuh. Kita buka-bukaan aja yuk," tantang Herman yang juga pemilik workshop Man's Speed di Jl. Masjid, No. 16, kutoarjo . Untuk bermain di trek itu, Herman menaruh kuncian di part dari Suzuki Shogun 125 terbaru alias Shogun FL. Ada beberapa part yang diandalkan untuk jadi kuncian. Yaitu, noken-as dan bandul kruk-as.

Biar makin lengkap, bahas mulai dari bagian mesin atas dulu yak! Agar noken-as mantap memutar klep gambot ukuran 33 mm/ 28,5 mm merek INT, durasi kem dibikin jadi 278º untuk klep isap. Sedang klep buang alias ex, dibikin jadi 279º. Nah, lagi-lagi, yang dipakai noken-as alias kem milik Shogun FL. Kenapa begitu, "Karena kem Shogun FL punya lift yang lebih tinggi dari Shogun SP. Shogun FL liftnya 2,2 mm lebih tinggi ketimbang SP," bilang pria 26 tahun ini.

Dengan begitu jarak main klep bisa lebih jauh membuka dong. Semburan yang masuk ke ruang bakar Kuncianpun jadi lebih mantap. Makin oke lagi, naik-turun batang klep juga diatur kekerasannya oleh per klep buatan Ahon merek SMS.

Katanya, per ini lebih oke dari per klep Jepang yang biasa dipakai buat road race. "Mungkin soal kekerasan per enggak jauh beda. Tapi enaknya karena per ini juga lebih tinggi 2,5 mm. Jadi enggak perlu ganjal pakai ring lagi," timpal ayah dua putri ini.

Itu bagian mesin atas! Lanjut ke bagian blok silinder dan kruk-as. Biar power makin besar, langkah bore up dilakukan. Kini, blok Shogun dijejali piston 65,5 mm milik Honda Tiger oversize 200.

Belum cukup sampai situ, langkah stroke up juga dilakukan. Pakai pen stroke 5 mm merek Kawahara, setang seher tetap pakai milik Shogun SP. Kini, stroke bertambah 10 mm naik-turun. So, kapasitas silinder sekarang jadi bengkak ke 219,5 cc.

Oh ya! Ketika naik stroke, bandul kruk-as diganti pakai milik Shogun FL. "Itu karena bandul ini lebih ringan meski tebalnya hampir sama dengan Shogun FL," bilang Herman.

Dengan pakai bandul milik FL, kini putaran kruk-as jadi lebih ringan. Pastinya, power dan torsi mudah diraih. Tapi karena ringan, makanya permainan dibatasi di 500 meter aja. Itupun sudah pakai gir 16/ 30 mata lho.

PERNAH JAJAL DRAG 201

Asal tahu aja, Suzuki Shogun 125 milik Diaz ini pernah juga buat coba turun di arena kebut lurus resmi 201 meter di Sirkuit Sentul. Tapi sayang, akibat liarnya power yang dihasilkan 'Lanjutkan', sang joki kurang mampu meredam liarnya entakan. "Dari gigi satu hingga gigi tiga, motor ogah dikendalikan. Hampir-hampir, nabrak lampu start," bilang Herman yang senang naik Suzuki Skywave 125 ini.

Bisa liar githu, lantaran Herman mengadopsi rasio rapat alias close ratio yang diset untuk Shogun FL. Part itu dibawanya langsung dari Thailand ketika doi berkunjung ke Negeri Gajah Putih beberapa waktu lalu. Oh ya! Dengan liar dan kurang terkendalinya handling saat tes di 201 meter, catatan waktu yang dihasilkan sabet 8,4 detik. "Akhirnya cuma sanggup juara kedua, tuh," aku Herman lagi.

DATA MODIFIKASI

Ban : HUT 60/90-17
CDI : Rextor (Pro-Drag)
Pelek : Ride IT 1,20 X 17
Spuyer : 122/65

Selasa, 05 Februari 2013

Kulonuwun… :) Pripun kabare sederek, sadulur se-Indonesia? Semoga baik-baik saja…
Alhamdulillah, masih diberi umur buat online lagi di tengah makin padatnya jadwal dan teriakan-teriakan temen-temen yang meminta order mesinnya segera diselesaikan (haik guaya… wkwkkw), jadi banyak yang terlewatkan n ndak sempet foto-foto dan berbagi hehehe… Tapi kali ini spesial request datang dari Meja 10, pesananya Bir Bintang, halah… itu kan kalok liat dangdut di pub :D Hehehehe..
Korek mesin, atau istilah bahasa inggrisnya : ENGINE TUNING, adalah kegiatan merubah / menyempurnakan kinerja mekanikal mesin dengan melakukan berbagai upaya dan perubahan yang dapat menambah performa mesin. Sesuatu yang sangat kami cintai dan kami lakukan untuk sesama pecinta kecepatan, meski bukan pebalap, pecinta kecepatan ini bisa saja dari sahabat-sahabat yang bekerja di kantor dan ingin memodifikasi motornya agar cepat dibawa ke kantor, ada teman-teman dari mahasiswa yang ingin motornya laju jika waktu sudah mepet untuk masuk kampus, semoga saja bukan dari penjambret yang ingin kabur dari kejaran polisi wkwkwk…
Kali ini seseorang bernama Mr. U, datang ke bengkel dengan curahan hati, “Mas, saya request trend modifikasi 2010 ala RAT, dan nanti jika orang-orang search di Google hingga anak-cucu saya, mereka bisa lihat modif mesin ini, biar saya juga kebagian pahala mas berbagi-bagi ilmu” wetzz,,, requestnya dalem banget… Kita tanya buat apa mas, pak boss menjawab, “yah buat ngantor aja, sama kalok dijalan ketemu suzuki satria FU bisa enak buat kejar-kejaran heheheh” ujarnya cengengesan.
silinder head racing jupiter z
Oke deh boss, boleh-boleh, Langsung aja serah terima motor, “mau diapain aja terserah pokoknya manteb karena ini motor sejak jaman saia muda dulu, nanti bayar belakangan kontan!” pesan pak boss. “SIAP!! Pokoknya Mur-Mer-Ceng pak boss,” jawab kami. ” Apa itu mur-mer-ceng, obat kuat?” timpalnya. Kami ketawa geli, terus kami jelaskan kalo Murmerceng itu slogan baru kami, Murah-Meriah-Kenceng hehehe :D
Motor ditinggal di bengkel , beliau pulang dengan tenang mengendarai kuda, halah… :p
Langsung mesin dibelah total, wah, jupiternya terlalu tua nih, crankcase nya udah agak oblak. Tanpa ba-bi-bu, crankcase diganti dengan crankcase baru dari Thailand, demi manjaga stabilitas puntiran kruk as, menambah torsi mesin. Kemudian rencana akan dibenamkan kruk as bawaan motor Yamaha Vega ZR dengan langkah ayunan 4mm lebih jauh daripada kruk as Yamah Jupiter Z. Daun kruk as juga membulat, dengan bobot kesetimbangan yang agak lebih berat dibanding daun model setengah bulan bawaan mesin Jupiter.
Bak Crankcase X1
Perpaduan transmisi juga diracik ulang, namun kali ini hanya gigi 4 saja yang dirubah, mengingat peruntukannya bukan di lintasan balap, dengan mengusung transmisi 20/23, membuat nafas motor di persneling top gear lebih memiliki dorongan kencang mengail topspeed.
Kelar membenahi kesetimbangan di kompartemen tengah, magnit disisakan 800 gram, dengan bobot balancer 650 gram. Kanvas kopling aplikasi milik TDR, pir kopling TDR mengawal agar tenaga mesin tidak hilang di bak kanan yang juga ditutup dengan sistem kopling manual bawaan yamaha X1 Thailand.
Mesin komplit, sekarang saatnya membenahi kompresi mesin, piston honda sonic 0v. 300 dikawal masuk ke dalam silinder blok yang sama sekali tidak terkena papasan mesin bubut. Torak Honda dipilih berdasarkan bobot yang ringan, serta dimensi yang pendek akan meminimalisir beban gesek permukaan silinder yang memberikan gaya normal terhadap piston. Meski harus ditebus dengan harga mahal, perpaduan antara piston ini dengan liner dari Honda CB membawa manfaat yang luar biasa mantabnya.
Blok Bore Up Jupiter Z 155 cc
Ruang bakar di isi spesifikasi katub dari Honda Sonic, pir katub Honda Sonic, Porting di geser ke atas sebesar 24mm. Lebih istimewa lagi, bushing penahan laju naik-turun katub direquest dari bahan albronze, dengan model ulir, begitu pula dengan bahan seating valve, menjaga suhu mesin tetap dingin dan komponen katub awet, sebagaimana riset mekanik-mekanik handal di roadrace. Sudut squish ruang bakar disetarakan dengan pelipis piston untuk memfokuskan jeram udara/bahan bakar ke arah busi.

Tidak semua berjalan mulus ternyata, Pembuatan noken as kali ini menghadapi kendala, wah… mesin bubutnya lagi rusak, setelah berjasa membantu ratusan order noken as dari teman-teman seluruh indonesia… T_T Semoga amal, ibadahnya diterima :D heheheh
Akhirnya kita berlari ke guru kita, H.Sofyan tuner DDS SPEED, yang motor drag 105cc nya baru saja menyabet podium. Kita terkagum-kagum dengan keterampilan tangan mas sofyan mengolah noken as diatas gerinda batu yang diapit ragum sangat istimewa, karena kita sendiri terbiasa bekerja dengan bantuan teknologi, ternyata dia memiliki rahasia-rahasia sederhana (mungkin karena sudah terbiasa, “Kalau kamu sudah pernah gagal dan menghabiskan noken as sebanyak 1 ember untuk praktik, baru kamu bisa” begitu jawabnya, padahal batin kami menimpali. “Kita sudah habis 1 kardus noken as om, hehehehe..” ). Setelah kami rayu-rayu, bocor juga ilmu sederhananya yang sangat mudah diterapkan hingga mampu membuat noken as dalam 5 menit, tanpa dial-tanpa mesin khusus bubut noken as, busur derajat dll heheheh… modul cara grinding noken as ini sekarang bisa kalian dapetin juga bagi yang pengen belajar bikin noken as racing sesuai keinginan tanpa harus beli yang bermerek :) Tapi kalok banyak yang rusak daripada yang jadi itu hal wajar dalam latihan lho :D


Wow, ketika jadi pun kami tidak percaya begitu saja meski beliau guru kami, hehehe.. Sorry pak guru. Beliau memang merendah, ketika ditanya hanya diberi jawaban lift noken as, tapi ketika di ukur dengan indicator dial, Subhanallah… Indahnya durasi dan lifter Noken as yang didesain dengan angkatan setinggi 7 mm dan waktu membuka spanjang 300 derajat untuk memperderas aliran udara yang masuk. Hebatnya, aliran grafik akselerasi dan deselarasi noken as nya begitu lembut, tidak kasar sama sekali. Profil noken as begitu halus, tidak terkotak-kotak, bekas gerinda batu seakan tidak ada ketika telah difinishing dengan amplas dan dipolished dengan autosol. Jika mario teguh ada, dia pasti berkata “SUPERB!!” heheheheh… Duh, jadi berharap semoga mesin bubut terbaru kami segera datang, kan ketamabahan fitur pengunci durasi dan lifter, bahkan kita bisa meng-copy noken as, jadi yang sudah ketemu kencang, kalau ada pesanan tinggal bikin sama persis durasi dan liftnya :D

Ke sisi pengabut bahan bakar, kita mempercayakan bawaan Suzuki Shogun yang direamer ulang dengan tabung skep stainless stell sebesar 20.5mm custom made, venturi dikejar hingga 24mm pada pantat karburator diselaraskan dengan 85 % dari katub masuk. Knalpot berdiameter pipa 25mm dibawa mengawal gas buang, dengan desain mengerucut dan pipa sarangan hanya sepanjang 50 milimeter dipakai untuk memberi lontaran nafas yang sengaja dibuat pendek-pendek untuk areal perkotaan.

Komputer pengapian di set up melaui remote untu mengatur kurva pengapian yang dibatasi di 12.500 RPM dengan timing 29 derajat sebelum titik mati atas. Koil bawaan YZ125 dari TDR dikawinkan guna melentikkan gelombang listrik ke elektroda TDR balistic yang dianggap dapat menghasilkan pembakaran di combustion chamber lebih bersih.
Setelah semua selesai, dan motor di-inreyen, kami telf juragan. ” Boss, waktunya tagihan!” hehehehe…
ardan memang oke xfuera